Sunday, April 23, 2017

Sinopsis Descendants Of The Sun Episode 1




http://drakorpalembang.blogspot.co.id
Lima tentara khusus korea selatan berjalan digelapan malam di sebuah tempat yang dipenuhi rumput rumput tinggi dengan senapan teracung dan lampu bersinar dari senjata mereka .Para anggota pasukan khusus itu sedang berada di wilayah zona demiliterisasi Korea dengan radius jangkauan sekitar 680 M. mereka ditugaskan menyelamatkan tentara korea selatan yang ditawan. para petinggi militer korea selatan mengadakan pertemuan khusus. Komandan  menjelaskan ”Pada pukul satu, tiga anggota pasukan khusus Korea Utara, menyebrangi wilayah zona demilitarisasi, menyerang pos penjagaan milik Korea Selatan dan menyandera 2 tentara Korea Selatan''


Para pimpinan militer itu membahas tentang pengiriman pasukan khusus Korea Selatan untuk membebaskan sandera prajurit korea selatan jenderal, memberitahukan bahwa ia sudah mengirim Pasukan Khusus, yaitu Tim Alpha untuk membantu tim yang telah dikirim sebelumnya. salah seorang pimpinan rapat dibidang pemerintahan sipil (karna tidak memakai seragam militer) ia mengatakan ”dengan mengirimkan anggota pasukan khusus, apakah kamu mencoba memulai perang yang baru?”.
Kemudian letnan jenderal Yoon menjelaskan ke pihak pemerintah sipil '' dalam wilayah demilitarisasi, pihak yang melakukan penembakan duluan adalah pihak yang melakukan pelanggaran dalam perjanjian genjatan senjata Internasional''.  Letjen Yoon menjelaskan tindakan militer korea selatan kali ini disengaja untuk memberikan bantuan militer kepada pasukan korea selatan yang ditawan sama pihak Korut.  Pada penyelesaian akhir misi itu, pihak tentara Korea Selatan bisa mendapat kartu negosiasi dalam pakta perjanjian internasional.
.Tentara Korea utara menawan sandra didalam gubuk ditegah padang rumput,  Sementara itu, pihak komandan pasukan khusus serta asistennya yakni  Yoo Shi-Jin (Song Joong-Ki), serta Seo Dae-Young ( Jin Goo) sedang melakukan tugas negara mereka di wilayah demiliterasi ini. mendekati lokasi, Tim pertama  yang telah berangkat lebih dulu sempat curiga dengan identitas tim alpha, tapi Yoo Shi Jin (Song Jong Ki) memperkenalkan dirinya sebagai komandan tim alpha dan memberitahukan bahwa mulai saat itu timnya akan mengambil alih operasi

Nama sandi operasi mereka adalah Harry Potter. tim pasukan khusus yang lain menyiapkan lokasi penembakan jarak jauh dan bom bila terjadi hal yang tidak diharapkan.  Komandan Shi Jin dan sersan seo dae young melepaskan atribut militer mereka termasuk senjata.


anggota yang lain bertanya '' apa yang kalian lakukan'', kita berada di wilayah demitelirisasi, yang terbaik yang dapat dilakukan adalah negoisasi, jawab shi jin


 Shi Jin dan Dae Young  melangkah ke daerah penyanderaan untuk melakukan negosiasi dengan tentara Korea Utara untuk membebaskan tiga tentara Korea Selan yang ditawan.  Komandan Shi jin dan sersan Deo young berhenti cukup jauh dari lokasi namun suara meraka dapat didengar oleh tentara korea didalam gubuk.
http://drakorpalembang.blogspot.co.id

http://drakorpalembang.blogspot.co.id
 Shi Jin dan Dae Young berhenti sebentar, sambil berteriak  Shi Jin menjelaskan siapa dirinya dan menyuruh mereka mengakhiri penyanderaan dan berjanji akan mengirim mereka kembali kerumah mereka dengan selamat.
Tidak ada jawaban dari dalam pos,  Dae Young mengatakan ini tidak akan mudah dan mengajak Shi Jin masuk. shi jin mengangguk lalu berbicara melaui earphone memberitahukan kepada anggota team lain kalau dirinya akan masuk 

Dalam operasi ini Shi Jin menamai dirinya dengan ‘Big Boss’,anggota team yang bertugas sebagai penembak jarak jauh menjawab ''ini Piccolo (julukan) aku mendapatkan mereka''  tim lain mengatakan bom sudah selesai lalu bergabung dengan tim yang berkumpul untuk mengamankan lokasi juga menjawab ‘Harry Potter (julukan) siap sedia’.

tentara itu mengkhawatirkan keadaan Shi Jin dan Dae Young.
Komandan tim pertama mengatakan mereka akan menggunakan peledak itu hanya jika perundingan yang dilakukan Shi Jin gagal.
Shi Jin dan Dae Young sudah tiba di depan pintu pos. Dae young  membujuk tentara Korea Utara untuk mengakhiri penyanderaan mereka dan segera kembali ke negara mereka karena keadaan akan semakin sulit jika hari semakin terang.
Pintu pos terbuka. Shi Jin dan Dae Young diperintahkan masuk oleh mereka dibawah todongan senjata.
Setelah keduanya masuk, pintu pos kembali ditutup.
Tapi pemimpin penyanderaan, Letnan Senior Ahn Jung Joon, mengatakan mereka tidak akan kembali sebelum mereka membunuh salah satu dari Pasukan Khusus. Jung Joon menyerahkan senjatanya pada anak buahnya dan mengambil pisaunya, menghunuskannya ke arah Shi Jin.
Shi Jin tidak menyetujuinya. Shi Jin mengambil pisaunya juga dan menghunuskannya pada Jung Joon.
ehh kayaknya shi jin kidal deh...kok pegang pisaunya tangan kiri yah

Mereka saling menyerang. lalu Shi Jin dan Dae young saling mengangguk dan membagi tugas. Shi Jin menghadapi ketiga tentara itu, Dae Young  melepaskan ikatan dua tentara mereka yang disandera. Salah seorang tentara Korea Utara menyerang Dae Young dan untungnya Shi Jin berhasil menahannya.
Dae Young berhasil membuka ikatan sandera dan kembali bergabung dalam pertarungan. Ia mendorong salah satu tentara Korea Utara hingga menabrak tombol alarm.  alarm berbunyi dan lampu merah menyala, membuat tentara yang menunggu di luar menjadi semakin wapada.
Sekarang di dalam pos hanya tinggal Shi Jin dan Jung Joon. Shi Jin berusaha keras untuk menarik Jung Joon keluar dari pos. Dan saat di luar, Jung Joon berhasil melukai pinggang Shi Jin sementara Shi Jin berhasil meletakkan pisaunya di leher Jung Joon.
Jung Joon itu mengejek,'' kau bisa membunuh ku tapi kau  tidak akan berani membunuhnya karena negara mu terlalu peduli dengan pendapat negara lain, dan itu berbeda dengan negaranya''.
Salah seorang tentara Korut lain menodongkan pistolnya ke kepala Shi Jin, membuat Dae Young waspada.
“Kita sudah terpisah 70 tahun dan kalian masih saja tidak mengerti. Kami selalu siap menyerang lebih dulu jika itu demi menjaga  perdamaian…”, ucap Shi Jin. Titik merah sniper Korsel muncul di kepala tentara Korut yang sedang menodongkan senjatanya pada Shi Jin.
Shi Jin mengatakan ''aku tidak ingin kalian membuat kesalahan lain karena ia pernah mencegah prajuritnya dari berbuat kesalahan''. Komandan Korut,”Saya  datang sebagai prajurit dan pergi dengan cara yang sama. Senang bertemu denganmu, prajurit Yoo Shi Jin”. letnan Korut itu memerintahkan prajuritnya menurunkan senjatanya dari kepala Shi Jin. Shi Jin menegaskan pertemuan mereka kali sangat menarik, namun dia tak ingin lagi bertemu dengan komandan Ahn Hyung Joo (komandan Korut) lagi.

Kemudian komandan Shi Jin melaporkan bahwa misi tim alpha sudah berakhir.
Shi Jin dan Dae Young bermain tembak tembakan di arena bermain temba-tembakan dan skor mereka sangat rendah. karna mesin berkata '' apa kalian  menembak dengan mata tertutup''
 hahhahahahah mesinnya ga tau sih

 Shi Jin dan Dae Young heran dan berpikir mungkin senjata mainan yang mereka pakai bengkok atau belum distel dengan benar.
Shi Jin berusaha mengokang senjata berkali-kali, membuat si penjaga arena mainan Kwang Soo (Lee Kwang Soo) marah, takut senjatanya rusak. Kwang Soobertanya apakah mereka ingin menggunakan senjata yang lain?dan memberitahukan Shi Jin dan Dae Young kalau senjatanya itu senjata yang biasa dipakai oleh pasukan Delta AS di Perang Gurun dan sangat berbeda dengan senjata yang digunakan di militer dulu.
Shi Jin dan Dae Young saling berpandangan dan hanya tertawa. 
Terdengar suara wanita yang berteriak maling, Dae Young berlari keluar dengan membawa senjata mainan itu.Shi Jin protes mereka sedang tidak bertugas, terpaksa  Shi Jin juga keluar dengan membawa senjata mainannya.
Mereka melihat seorang pria berlari keluar dari sebuah toko dan mencuri sebuah motor milik seorang pengantar dagangan yang kebetulan parkir di depan toko. Dae Young mengatakan senjata mainan mereka hanya memiliki jarak efektif yang pendek, sekitar 5 meter.
Shi Jin menyahut, kalau posisi si pencuri berjarak kurang lebih 10 meter dari mereka.
Mereka mulai berhitung mundur, 10m… 7m… ,  setelah hitungan ke lima, mereka menembakkan isi senjata mainan itu dan tepat mengenai dahi si pencuri itu. Membuat si pencuri itu terjatuh dari motornya dan di dahinya terlihat titik noda darah. Kupon-kupon beterbangan keluar dari tas yang dicuri si pencuri itu. Kwang soo nelen ludah aja liat dua anggota khusus nangkep pencuri dengan senjata matian.

*ekspresi kwang soo ga nahan hahhahhahahaha
Pemilik motor, seorang ahjussi, mengambil kembali motor dan tasnya. Dae Young menanyakan apakah ia tidak akan menelpon polisi. Ahjussi itu tidak mau repot-repot berurusan dengan polisi hanya karena kupon-kupon tidak berharga itu dan ia juga tidak mau mengurusi si pencuri yang sudah terluka itu.
Setelah mendapatkan kembali motor dan tas kuponnya, ahjussi itu pun cepat-cepat pergi. Dae Young terpaksa menghubungi ambulance dan melaporkan ada pasien yang terluka karena kecelakaan motor.
Shi Jin  memberikan pertolongan pertama pada si pencuri yang sepertinya mengalami patah kaki. Beberapa orang merekam aksi Shi Jin. Si pencuri itu protes, mengatakan kalau ia baik-baik saja.
Shi Jin tidak peduli dan menjitak kepala si pencuri itu, menyuruhnya diam karena kalau tidak tulang belakangnya juga ikut patah. Si pencuri itu berteriak kesakitan sambil memegang dahinya  sakit.Shi Jin mengambil tali dari saku celana si pencuri itu dan lagi-lagi si pencuri itu protes.
Shi Jin hanya bilang kalau itu untuk kebaikan masyarakat. Dan Shi Jin pun meminta Kwang Soo menjual dua boneka beruang yang ada di tokonya. Kwang Soo mengatakan boneka itu bukan untuk dijual.
Shi Jin tahu itu tapi ia ingin Kwang Soo menjualkan padanya, ia berjanji akan memenangkan seluruh permainan di arena bermainnya Kwang Soo.
Mau tidak mau, Kwang Soo terpaksa menuruti keinginan Shi Jin. Lalu Shi Jin juga minta dipinjamkan spidol pada Kwang Soo.

Shi Jin dan Dae Young duduk di dalam sebuah kafe. Dua wanita yang akan keluar dari kafe, berbisik-bisik dan tertawa sambil sesekali melihat ke arah Shi Jin dan Dae Young. menertawakan Shi Jin dan Dae Young, yang masing-masing memiliki boneka di samping mereka.

oalahhh hahahhaha kirain buat apa bonekanya ... sekarang anggota tim khusus kita punya pacar sungguhan ....tapi boneka hahahhahah
Shi Jin memuji pacar Dae Young yang cantik. Dae Young mengelus telinga bonekanya dan mengatakan kalau boneka itu adalah tipe wanita idealnya. Lalu ia juga memuji pacar Shi Jin yang cantik.
Shi Jin mengatakan itu adalah teman seperjuangannya. Shi Jin tidak habis pikir, bisa-bisanya Dae Young menerima boneka itu. Dae Young mengatakan karena Kwang Soo memaksanya mengambilnya dan melarangnya kembali lagi ke sana.apa yang bisa kulakukan
Shi Jin benar-benar heran, Dae Young memiliki hati yang mudah tersentuh tapi bisa bertahan di medan perang. Menurut Shi Jin, Dae Young benar-benar orang yang sulit dimengerti.
Lalu tiba-tiba Dae Young teringat si pencuri tadi dan berpikir apa si pencuri itu akan baik-baik saja. Ia merasa si pencuri itu harus bertemu mentor yang baik supaya bisa menjadi atlit.
Shi Jin tidak mengerti kenapa kejadian tadi begitu mengganggu pikiran Dae Young. Apa anak itu mengingatkanmu pada masa lalumu?, tanya Shi Jin.
“Aku hanya merasa kasihan padanya”, sahut Shi Jin sambil memandang jauh ke luar jendela kafe, terlihat agak sedih. Shi Jin menebak, sepertinya saat seusia anak itu, Dae Young banyak melakukan hal buruk
“Malah aku yang memerintahkan mereka…”, potong Dae Young dengan sombong wajah  Dae Young yang mirip tokoh utama sebuah film noir dan membuat orang lain menjadi karakter jahat.
Lalu tiba-tiba ponsel Shi Jin bergetar dan Shi Jin mengambil ponselnya. “Dari batalyon?”, tanya Dae Young.
“Ya…”, jawab Shi Jin dan kemudian memperlihatkan pada Dae Young siapa yang menelponnya. “Tapi dari batalyon lain…”, sambung Shi Jin lagi.
Dae Young melarang Shi Jin menerima telpon itu. Tapi Shi Jin akan menerimanya  menyuruh wanita itu datang ke kafe saat itu juga. Ia menyuruh Dae Young lebih jantan dengan menemui wanita itu dan bilang putus.

Saturday, April 22, 2017

Sinopsis Goblin episode 1

Cerita dimulai dengan cerita seorang nenek tua



''Ketika kekuatan yang kuat tersentuh oleh jiwa yang fana, mereka menjadi Goblin… 
Sebilah pedang yang berlumur darah dari pertempuran yang tak terhitung jumlahnya…
yang dipengaruhi oleh kekuatan percikan darah pemiliknya. Hanya sang pengantin wanita yang bisa menarik pedang itu. 
Setelah pedang ditarik, semua akan berubah menjadi abu, dan kedamaian akan terwujud…''

ketika goblin dibawa maka goblin akan masuk kedunia, dan bisa ditemukan dimanapun.

Wanita muda berbaju merah yang mendengarkan cerita nenek tua yang berjualan di jembatan penyeberangan tertawa. wanita itu melihat lihat barang dagangan nenek tua. mereka berdua terlihat begitu akrab. karna nenek tua itu tahu tentang kehamilan wanita muda itu meskipun ia tinggal sendiri. 
dengan nada tidak percaya wanita itu berkata Goblin saat ini bisa ada di mana saja dan sedang mencari pengantin wanitanya untuk mengakhiri kehidupan tanpa akhirnya itu. ia menilai cerita itu romantis namun tragis. Mencari pengantin wanita hanya untuk dibunuh…
Wanita itu menatap dalam - dalam pada  cincin berwarna hijau di antara barang dagangan itu.
Namun nenek itu bilang, kehidupan memang selalu seperti itu, egois, iri dan hanya mementingkan diri sendiri.
Wanita itu berkata '' sifat itu mirip dengan seseorang yang ia kenal '', Setelah itu ia pun pamit pergi. Namun nenek itu tiba-tiba memegang tangannya dan berpesan, “Saat kau berada diantara kehidupan dan kematian, buatlah permohonan dengan sungguh-sungguh. Sang pencipta yang berhati lembut mungkin akan mewujudkan permohonanmu…”.


didepan sebuah rumah  Kim Shin (Gong yoo)  melarang seorang anak lari dari rumahnya, karena dia takkan melihat ibunya lagi. Anak itu bingung dengan apa yang dikatakan oleh Kim Shin padanya.  Kim Shin lalu menaruh pot bunga di depan pintu rumah tempat anak itu kabur. Anak itu heran dengan Kim Shin yang tahu akan dirinya.
seorang pria muncul dan berlari  mengejar anak itu, namun dia terjatuh karena pot bunga yang ditaruh oleh Kim Shin. Kim  Shin sengaja melakukannya untuk anak itu. Kim shin lalu memberikan bekal makan siang kepada anak itu, sambil menyuruhnya untuk ke sekolah. Kim Shin bahkan tahu jawaban soal matematika yang akan dihadapi oleh anak itu. Anak itu ingin tahu siapa Kim Shin sebenarnya. Lalu Kim Shin  pun pergi.

  Dia adalah air, api dan angin  Cahaya dan kegelapan... Dulu dia adalah seorang manusia, Orang-orang memanggilnya ....


Muncullah masa peperangan diantara banyak prajurit di era Goryeo. Medan pertempuran itu menyebabkan banyak prajurit tewas. Kim Shin pun mencabut panah di tubuhnya, dan melawan musuh. Pertempuran prajurit pimpinan Kim Shin melawan musuhnya terjadi dengan sangat hebat.hingga pedangnya dibasahi oleh darah. Kim Shin lalu melihat jenderal dari musuhnya. Kim Shin dengan beringas memburu jenderal pasukan musuh itu. Jenderal itu pun berlari dengan kencang, dan jenderal itupun meninggal ditebas oleh Kim Shin. Setelah membunuh jenderal musuh,Kim Shin dan pasukannya memperoleh kemenangan.
dalam perjalanan kembali ke istana Kim Shin di sambut rakyat yang memuji kehebatan Kim Shin di medan pertempuran bersama para pasukannya. Kim Shin berada di depan gerbang istana,mereka di hentikan oleh prajurit istana. mereka dituduh berkhianat. Ajunan kim shin tak terima dengan tuduhan itu, Ajudan Kim Shin menjadi sangat geram karena mereka sudah bertarung tiga malam melawan musuh demi nama Yang  Mulia, namun dituduh pengkhianat. bahkan prajurit Kim shin di hujani dengan panah hingga tewas.
Ajudannya meminta prajurit kerajaan membuka gerbang istana. Prajurit itu menyuruh Kim Shin melepas baju zirahnya dan menerima perintah kerajaan. kim shin meminta prajuritnya melepaskan baju besi mereka,lalu prajurit istana menyuruhnya mengigit pedangnya, serta berlutut. Kim Shin geram lalu ia mengeluarkan pedangnya, dan ingin bertemu dengan Yang Mulia 

pintu gerbang akhirnya dibuka, Kim Shin pun masuk. Di sana, seluruh pasukan sudah berjaga dan ratu terlihat berdiri di tengah-tengah pelataran, seorang diri. Memakai baju putih. ratu memandang Kim shin dengan sedih
Raja yang masih sangat muda itu menatapnya dengan marah dan takut. Kasim di sisi raja terus menghasut raja Kasim itu sengaja membuat cerita bahwa Kim Shin memiliki kekuatan yang lebih besar dari raja dan menjadi ancaman untuk keluarga kerajaan.
Kasim berkata ke raja ”Dikatakan bahwa Anda Yang Mulai dikendalikan oleh Tuhan. Sepertinya, ketuhanan itu mengarah ke Kim Shin. Berita kemenangannya menghasut rakyat Anda, dan kekuasaannya akan mengancam keluarga kerajaan. Anda harus menindak tegas lelaki ini”. 
Kim Shin lalu memandangi raja, dan tahu raja sepertinya terpengaruh oleh hasutan kasim danmerasakan hidupnya terancam karena Kim Shin. Namun Kim Shin tidak menyadari kecemburuan dan ketakutan raja itu.
Kim Shin berjalan menuju raja, raja memerintahkan Kim Shin untuk berhenti, Jika Kim Shin berani melangkah satu langkah lagi, maka ia akan membunuh semua orang di depan Kim Shin.
Namun saat itu, Ratu malah menyuruh Kim Shin mengabaikan perintah raja. Ia memerintahkan Kim Shin mendekati Raja dan melawan Raja karena ia baik-baik saja. Kim Shin tak mau melangkahkan kakinya kehadapan raja.  Namun ratu tetap menyuruhnya dan jika dia harus mati, sang ratu akan tetap menerima takdirnya itu. Sang ratu memberikan titah kepada Kim Shin untuk tetap melangkahkan kakinya kehadapan raja. Akhirnya, tanpa takut Kim Shin melangkahkan kakinya kehadapan raja sesuai titah dari sang ratu.
Kim Shin pun menuruti perintah Ratu.namun raja semakin marah ia menyuruh semua prajurit kerajaan membunuh keluarga Kim Shin.  sang ratu pun dipanah dan dia turut tewas. kim shin shock. ia terkejut dan marah, kim shin berjalan mendekati raja lalu  keluarga Kim Shin yang lain pun dibunuh hingga tewas.  Kim Shin tetap melangkahkan kakinya. Demi menghentikan pertumpahan darah, Kim Shin meminta Kaisar berhenti, kasim memerintahkan prajurit membuat Kim Shin berlutut  prajurit pun menebas tubuh Kim Shin bagian belakang.

Ajudan Kim Shin datang dan terkaget melihat ratu yang sudah meninggal, ajudan Kim Shin berkata ”Yang Mulia, tidakkah kalian takut dengan Sang Pencipta?”.Kasim memerintahkan memenggal kepala Kim Shin.
Kim Shin melawan prajurit itu. “Itu bukan tugasmu…”, katanya. Lalu ia pun meminta tangan kanannya itu membunuhnya dengan pedangnya sendiri.
Tangan kanan Kim Shin itu terpaksa menuruti permintaan Kim Shin namun ia berjanji akan bunuh diri . Setelah membunuh Kim Shin.
Ajudan Kim Shin melayangkan pedangnya dan menikam Kim Shin, Kim Shin sekarat.  lalu prajurit istana juga membunuh ajudan Kim Shin. Kim Shin  pun melihat kematian ajudan setianya. Kasim istana yang menghasut raja menjelaskan tubuh para pengkhianat tidak boleh dikebumikan, dan membiarkan para binatang memakan tubuh  mereka. Kasim itu menegaskan itulah perintah dari raja.
Plakkkk ! pengen nonjok muka kasim yang ga tau diri (pliss deh kenapa bukan dia aja yang di buang ke hutan).... tuan kasim belum tau yang namanya karma.
 Kim Shin lalu melihat ratu menangis sebelum wafat, ia melihat  tangan ratu yang tersematkan cincin giok. (cincin giok nenek tua diawal kisah ini)


Tubuh kim Shin di buang di hutan tanpa dikuburkan, diletakkan begitu saja ditengah padang rumput yang dipenuhi bunga Soba. 
Mereka menangis mendoakan Kim Shin.( gue juga nangis...aigoooo)
terdengar suara Kim Shin berkata, “Jangan berdoa pada siapa pun, karena tidak ada yang mendengarkannya Ketika matahari mengeluarkan sinarnya, dia terbunuh oleh pedangnya yang mulia”.…”.
Flash Back End.
Seoul tahun 1998

Friday, April 21, 2017

sinopsis voice episode 1



Dalam gelapnya malam dan turun salju, di dalam gang sempit yang dipenuhi barang - barang, seorang wanita terus belari menghindari seorang pria dengan pakaian serba hitam dan menggunakan tudung kepala. wanita itu dalam kondisi habis dipukuli pada wajah dan tubuhnya terdapat memar- memar. wanita itu Ji Hye istri detektif Jin Hyuk.
Disebuah dermaga Jin Hyuk dan tim detektif nya sedang melakukan pengintaian. Penjahat yang mereka intai akhirnya datang dan Jin Hyuk langsung mengajak tim-nya untuk menangkap mereka. Tepat ketika Jin Hyuk hendak keluar mobil, istri Jin Hyuk menelpon namun tak diangkat oleh Jin Hyuk, bahkan Jin Hyuk sengaja meninggalkan ponselnya di mobil. 
Karena Jin Hyuk tak mengangkat teleponnya, Ji Hye pun menghubungi 112 untuk meminta tolong. Orang yang mengangkat telepon istri Jin Hyuk adalah Kang Kwon Joo. Melihat wajah Kwon Joo tegang, rekannya pun ikut bicara dengan istri Jin Hyuk. Rekan Kwon Joo meminta istri Jin Hyuk untuk memberitahu alamatnya agar polisi bisa datang dan menyelamatkannya.
Setelah melihat ke sekelilingnya, istri Jin Hyuk menjawab kalau dia ada di sebelah gereja Banseok. Ji Hye terlihat sangat panik dan ketakutan (omoo onnie aku juga). Telepon tiba-tiba terputus dan Kwon Joo diminta untuk menelpon balik oleh rekannya. Namun Kwon Joo ragu melakukannya, sehingga rekannya lah yang menelpon balik
Dering telpon membuat keberadaan Ji Hye diketahui oleh penjahat. namun rekan kwon Joo tidak menyadarinya. setelah terdengar jawaban Ji hye Kwon Joo langsung menanyakan keberadaannya, baru hendak menjawab Ji hye  menyadari keberadaannya ketahuan si penjahat. Ji hye berjalan untuk mencari tempat yang lebih aman, namun kepalanya di pukul oleh pejahat dan itu membuatnya terjatuh ke tanah. dan teleponnya terlempar.
penjahat itu pun mendekat sambil membawa bola besi. Ji hye ketakutan ia menangis dan terus memohon untuk di lepaskan, dia berkata kalau bayinya ada di rumah. Namun si penjahat tak perduli, dia malah tersenyum dan berkata, “Makanya…. kenapa bertingkah?”
Setelah mengatakan itu si penjahat mengeluarkan bola besi dan memukulnya ke kepala istri Jin Hyuk.(duhh satu lagi psyco).   kwon Joo dan rekannya di call center 112 yang mendengar suara hantaman benda tumpul dan teriakan Ji hye shock.
 Jin Hyuk dan timnya berhasil  menangkap penjahat. Karena keberhasilannya itu, Jin Hyuk dan timnya pun merayakannya dengan makan dan minum bersama. Tepat disaat mereka bersenang-senang, Dae Sik menelpon dan mengatakan kalau ada seorang wanita ditemukan tewas dengan bagian kepala hancur. di dompet wanita ditemukan KTPatas nama Ji hye istri Jin Hyuk, jadi Dae Sik meminta Jin Hyuk menelpon istrinya untuk memastikan semuanya.
Jin Hyuk yang dalam kondisi setengah mabuk tidak percaya dan menganggap Dae Sik bercanda. namun karna di minta rekan rekannya Ji Hyuk menelpon nomor istrinya. Namun ketika teleponnya benar-benar tak diangkat, Jin Hyuk terlihat sangat cemas.
Dalam kondisi mabuk dan sempoyongan, Jin Hyuk pergi ke lokasi dan dia langsung mengampiri jasad korban. didekat mayat korban Jin Hyuk melihat kotak nasi yang berserakan dan juga sebuah catatan yang berisi, “Kenapa pergi seperti itu? Kau lupa ulang tahunmu? Selamat ulang tahun, Aku cinta padamu, Detektif.” Jin Hyuk sepertinya mengenali tulisan istrinya.
Sampai di samping jasad korban, Jin Hyuk melihat tangan si wanita yang memakai gelang yang sama dengan istrinya namun Ji Hyuk tetap  membuka penutup jasad. dan melihat dengan jelas kalau korban yang tergelak itu adalah istrinya.
“Aah kau bertingkah karena aku tidak pulang ? Yaa … Tidak ada yang akan memakannya. Kenapa membawakan aku itu?” ucap Jin Hyuk dan berusaha membangunkan istrinya. Tentu saja istrinya tak bangun karena dia sudah tak bernyawa. Jin Hyuk berbaring dan menyentuh kaki istrinya yang sudah luka-luka. dari mata dan suaranya kita bisa melihat kalau jin hyuk menahan tanggis.
“Tadi malam jam 10 malam, seorang wanita dibunuh di sebuah gang kecil di Eunhyung-dong, Sungwun. Korban ternyata adalah istri dari Detektif Moo Jin Hyuk dari Kepolisian Regional Tim Kriminal Unit 1 Sungwun. Detektif Moo Jin Hyuk terkenal dengan beberapa prestasinya yang besar. Disaat sang suami sibuk dengan investigasi dan tidak pulang kerumah, Ny Heo sedang dalam perjalanan membawakan bekal disaat Ia diserang. Banyak orang yang bersimpati pada keluarga ini. Dalam kasus ini, korban telah menelpon 112, tapi mendapat gangguan saat menelpon sehingga akhirnya Ia meninggal. Saat ini kepolisian mendapatkan kritikan keras,” ucap seorang reporter tentang kasus kematian istri Jin Hyuk dan Kwon Joo di panggil untuk diperiksa.
“Kepolisian regional Sungwun mengumumkan petugas yang bertanggung jawab akan mendapat hukuman berat atas insiden ini, begitu juga kepala dari pusat panggilan darurat 112,” sambung pembaca berita dan kita diperlihatkan pada Kepala pusat panggilan darurat yang mengumumkan pengunduran dirinya.
Jin Hyuk terlihat sangat terpukul dengan kematian istrinya. Bahkan saat pemakamannya dia sampai tak bediri lagi ketika membalas penghormatan dari anggota timnya. Juniornya kemudian berkata kalau pembunuh istri Jin Hyuk sudah di tangkap, namanya Go Dong Chul. Dulu dia bekerja sebagai tukang pukul di klub Rambada di kawasan Yongjing dong. Mereka menjadikannya tersangka karena mereka menemukan baju yang bersimbah darah dan setelah dilakukan tes, darah yang ada dibaju itu adalah darah milik istri Jin HYuk.
Atasan Jin Hyuk menambahkan kalau sidangnya akan segera di gelar. Karena semua itu adalah kesalahan pusat panggilan darurat 112, jadi para atasan mereka ingin kasusnya segera ditutup dan memberikan Dong Chul hukuman seumur hidup.
Jin Hyuk berkata dengan penuh emosi “Hyung.. aku sudah lama sekali tak pulang, sehingga si bodoh itu membuatkan aku bekal.. dan ini yang terjadi. Aku bekerja agar kami bisa makan,” ungkap Jin HYuk . Dia kemudian mengugkapkan kalau orang yang bernama Oh Dong Chul itu jangan sampai di bebaskan, karena kalau sampai dia bebas maka Jin Hyuk akan membunuhnya.
== Sidang Terakhir Kasus Pembunuhan Eunhyung Dong ==

Jaksa mengatakan kalau pada tanggal 25 November pukul 10:15 malam, tersangka Go Dong Chul melihat Heo Ji Hye yang sedang mengantar bekal untuk suaminya. Dong Chul memperkosanya dan karena korban memberontak jadi dia pun membunuhnya. 

Jin Hyuk yang mengadiri sidang bersama Dae shik menatap Dong Chul dengan tatapan benci. Apalagi pengacara Dong Chul mengatakan kalau malam itu dia mabuk dan dia tak ingat apa yang terjadi malam itu.
Kang Kwon Joo kemudian dipanggil untuk menjadikan saksi. Namun apa yang dia utarakan di ruang sidang malah menyatakan kalau Dong CHul bukanlah pembunuhnya karena suara Dong Chul sangat berbeda dengan pembunuh Ji Hye. Suara pembunuh yang ia dengar itu sangat mirip dengan pembunuh ayahnya. Tentu saja semua orang tak percaya dengan ucapannya termasuk Jin Hyuk.
Kwon Joo meminta rekaman Ji Hye di putar ulang dan hakim mengabulkannya. Jin Hyuk terlihat semakin terpuruk ketika mendengar suara rintihan istrinya. Sampai rekaman selesai, tak ada suara si pembunuh dan Kwon Joo berkata kalau seharusnya masih ada rekaman lain saat dia bicara dengan ayahnya melalui walkie talkie. Hakim pun berkata kalau hanya rekaman itu yang diberikan polisi pada pengadilan.
Kwon Joo langsung emosi ia berkata pasti ada yang salah, karena dia benar-benar bicara dengan pelakunya.Kwon Joo pun menyatakan Dong Chul bukan pelakunya, tentu saja Dong Chul merasa senang, karena dengan begitu masih ada kesempatan baginya untuk bebas dan hukuman
mendengar kesaksian Kwon Joo yang dapat meringankan Dong Chul, Jin Hyuk pun tak terima. Dia langsung berdiri dan menyuruh Kwon Joo bicara yang benar. Dalam kondisi seperti orang mabuk, Jin Hyuk menuduh Kwon Joo sudah dibayar oleh Dong Chul untuk membelanya. Jin Hyuk pun kemudian membuat keributan di ruang sidang, sehingga membuat hakim menunda persidangan.
“Saksi dari pusat panggilan darurat 112 memberi kesaksian bahwa suara pelaku tidak sama dengan terdakwa. Dengan ini, terdakwa Go Dong Chul mengubah pernyataannya. Namun menurut kantor polisi, rekaman suara saksi tidak pernah ada sama sekali. Kepolisian menyatakan kebingungan mereka dan tersebar banyak rumor mengenai kemungkinan korban punya koneksi dengan Go Dong Chul,” ucap seorang reporter.
SUARA DALAM KEGELAPAN 
3 TAHUN SETELAH INSIDEN EUNHYUNG DONG KEPOLISIAN REGIONAL SUNGWUN

Semua anggota tim panggilan darurat 112 sedang sibuk dengan pekerjaan mereka. Mereka menerima banyak pengaduan.
Kwon Joo melewati sebuah toko buku dan tepat disaat itu TV di toko buku menyiarkan berita tentang seorang kakek yang menerima telpon penipuan dan si cucu melaporkan kasus tersebut. Ketika mendengar suara rekaman dari si penipu, Kwon Joo langsung menelpon 112 dan mengatakan kalau dia punya informasi tentang kasus yang sedang di siarkan di berita. Sebelum dia mengatakan informasi yang dia tahu, Kwon Joo menyuruh anggota 112 untuk melihat beritanya lebih dulu.
Kwon Joo lalu berkata kalau penjahat yang melakukan telepon penipuan dalam berita itu adalah cucu dari kakek itu sendiri. Mendengar itu anggota 112 langsung bertanya dari mana Kwon Joo tahu.
“Ia berusaha mengubah suaranya menggunakan modular, tapi rekaman suaranya mirip dengan pola bicara, aksen dan cara bernapas cucunya. Suara manusia mirip dengan sidik jari. 99% kemungkinan kalau si cucu yang menciptakan skenario penipuan ini. Tolong investigasi,” ucap Kwon Joo dan menutup telepon.
Setelah berita tentang kasus kakek yang ditipu, sekarang beralih ke berita pembunuhan. Dimana korban yang bernama Nyonya Yu yang ditemukan dengan tengkorak kepala penyot dan tubuh dimutilasi beberapa bulan lalu di Gejeong Dong. Saat ini polisi menetapkan Tuan Jang selaku kekasih Nyonya Yu sebagai tersangka dan sekarang hendak di interogasi. Namun polisi gagal menemukan tersangka sat ini.
Kwon Joo menyebrang jalan dan dalam sebuah voiceover dia berkata, “Namaku Kang Kwon Joo. Aku memiliki kemampuan khusus yang tidak diketahui orang lain. Itu adalah … melihat dunia bukan dengan mata, melainkan dengan telinga.”
Tak mau mendengar semua hal yang ada disekelilingnya, Kwon Joo pun menggunakan earphone. Tepat disaat itu dia ditabrak oleh seorang pelajar SMA yang terlihat sedang tergesa-gesa. Di telepon, pelajar itu berkata, “Kau yakin aku dapat 100 dolar hanya dengan ngobrol denganmu? Tunggu teleponku, nanti akan kuhubungi di stasiun Eunhyung''
Seorang tersangka terus protes karena dia dipukuli sampai babak belur oleh seorang polisi yang sekarang tertidur di kursi. Polisi itu adalah Jin Hyuk. Dia sudah dipindahkan ke divisi patroli dan alasan dia memukuli orang itu adalah untuk mencaritahu keberadaan Dong Chul. Karena pria itu tak mau mengatakannya jadi Jin Hyuk pun memukulinya. Ya, walaupun sudah lewat 3 tahun, Jin Hyuk terus mencari keberadaan Dong Chul yang ternyata dibebaskan karena kesaksian dari Kwon Joo.
Dae Sik muncul dan bertanya pada seniornya yang menangani kasus pria yang dipukuli oleh Jin Hyuk, dia bertanya apa semuanya sudah diatasi? Karena dia banyak pekerjaan jadi tak bisa membantunya. Namun si senior menjawab tak mau, dia tak mau perduli. Dia menyuruh Dae Sik yang melaporkannya ke Kapten Jang.
Dae Sik kemudian mengajak Jin Hyuk pergi dan pria yang jadi tersangka itu kemudian menyadari kalau polisi yang memukulinya adalah suami dari wanita yang dibunuh oleh Dong Chul. Ntah apa yang pria itu pikirkan, dia malah membahas kembali kasus Dong Chul, bahkan dia sampai berkata,
 “Tidak heran istrinya mati tertusuk di jalan dan mati. Ini karena suaminya tolol''
Mendengar ejekan itu, emosi Jin Hyuk kembali tak stabil dan dia pun langsung memukuli pria itu sampai pingsan. Tak bisa mengendalikan Jin Hyuk, polisi yang lain pun sibuk menutupi kamera CCTV.