Friday, April 21, 2017

sinopsis voice episode 1



Dalam gelapnya malam dan turun salju, di dalam gang sempit yang dipenuhi barang - barang, seorang wanita terus belari menghindari seorang pria dengan pakaian serba hitam dan menggunakan tudung kepala. wanita itu dalam kondisi habis dipukuli pada wajah dan tubuhnya terdapat memar- memar. wanita itu Ji Hye istri detektif Jin Hyuk.
Disebuah dermaga Jin Hyuk dan tim detektif nya sedang melakukan pengintaian. Penjahat yang mereka intai akhirnya datang dan Jin Hyuk langsung mengajak tim-nya untuk menangkap mereka. Tepat ketika Jin Hyuk hendak keluar mobil, istri Jin Hyuk menelpon namun tak diangkat oleh Jin Hyuk, bahkan Jin Hyuk sengaja meninggalkan ponselnya di mobil. 
Karena Jin Hyuk tak mengangkat teleponnya, Ji Hye pun menghubungi 112 untuk meminta tolong. Orang yang mengangkat telepon istri Jin Hyuk adalah Kang Kwon Joo. Melihat wajah Kwon Joo tegang, rekannya pun ikut bicara dengan istri Jin Hyuk. Rekan Kwon Joo meminta istri Jin Hyuk untuk memberitahu alamatnya agar polisi bisa datang dan menyelamatkannya.
Setelah melihat ke sekelilingnya, istri Jin Hyuk menjawab kalau dia ada di sebelah gereja Banseok. Ji Hye terlihat sangat panik dan ketakutan (omoo onnie aku juga). Telepon tiba-tiba terputus dan Kwon Joo diminta untuk menelpon balik oleh rekannya. Namun Kwon Joo ragu melakukannya, sehingga rekannya lah yang menelpon balik
Dering telpon membuat keberadaan Ji Hye diketahui oleh penjahat. namun rekan kwon Joo tidak menyadarinya. setelah terdengar jawaban Ji hye Kwon Joo langsung menanyakan keberadaannya, baru hendak menjawab Ji hye  menyadari keberadaannya ketahuan si penjahat. Ji hye berjalan untuk mencari tempat yang lebih aman, namun kepalanya di pukul oleh pejahat dan itu membuatnya terjatuh ke tanah. dan teleponnya terlempar.
penjahat itu pun mendekat sambil membawa bola besi. Ji hye ketakutan ia menangis dan terus memohon untuk di lepaskan, dia berkata kalau bayinya ada di rumah. Namun si penjahat tak perduli, dia malah tersenyum dan berkata, “Makanya…. kenapa bertingkah?”
Setelah mengatakan itu si penjahat mengeluarkan bola besi dan memukulnya ke kepala istri Jin Hyuk.(duhh satu lagi psyco).   kwon Joo dan rekannya di call center 112 yang mendengar suara hantaman benda tumpul dan teriakan Ji hye shock.
 Jin Hyuk dan timnya berhasil  menangkap penjahat. Karena keberhasilannya itu, Jin Hyuk dan timnya pun merayakannya dengan makan dan minum bersama. Tepat disaat mereka bersenang-senang, Dae Sik menelpon dan mengatakan kalau ada seorang wanita ditemukan tewas dengan bagian kepala hancur. di dompet wanita ditemukan KTPatas nama Ji hye istri Jin Hyuk, jadi Dae Sik meminta Jin Hyuk menelpon istrinya untuk memastikan semuanya.
Jin Hyuk yang dalam kondisi setengah mabuk tidak percaya dan menganggap Dae Sik bercanda. namun karna di minta rekan rekannya Ji Hyuk menelpon nomor istrinya. Namun ketika teleponnya benar-benar tak diangkat, Jin Hyuk terlihat sangat cemas.
Dalam kondisi mabuk dan sempoyongan, Jin Hyuk pergi ke lokasi dan dia langsung mengampiri jasad korban. didekat mayat korban Jin Hyuk melihat kotak nasi yang berserakan dan juga sebuah catatan yang berisi, “Kenapa pergi seperti itu? Kau lupa ulang tahunmu? Selamat ulang tahun, Aku cinta padamu, Detektif.” Jin Hyuk sepertinya mengenali tulisan istrinya.
Sampai di samping jasad korban, Jin Hyuk melihat tangan si wanita yang memakai gelang yang sama dengan istrinya namun Ji Hyuk tetap  membuka penutup jasad. dan melihat dengan jelas kalau korban yang tergelak itu adalah istrinya.
“Aah kau bertingkah karena aku tidak pulang ? Yaa … Tidak ada yang akan memakannya. Kenapa membawakan aku itu?” ucap Jin Hyuk dan berusaha membangunkan istrinya. Tentu saja istrinya tak bangun karena dia sudah tak bernyawa. Jin Hyuk berbaring dan menyentuh kaki istrinya yang sudah luka-luka. dari mata dan suaranya kita bisa melihat kalau jin hyuk menahan tanggis.
“Tadi malam jam 10 malam, seorang wanita dibunuh di sebuah gang kecil di Eunhyung-dong, Sungwun. Korban ternyata adalah istri dari Detektif Moo Jin Hyuk dari Kepolisian Regional Tim Kriminal Unit 1 Sungwun. Detektif Moo Jin Hyuk terkenal dengan beberapa prestasinya yang besar. Disaat sang suami sibuk dengan investigasi dan tidak pulang kerumah, Ny Heo sedang dalam perjalanan membawakan bekal disaat Ia diserang. Banyak orang yang bersimpati pada keluarga ini. Dalam kasus ini, korban telah menelpon 112, tapi mendapat gangguan saat menelpon sehingga akhirnya Ia meninggal. Saat ini kepolisian mendapatkan kritikan keras,” ucap seorang reporter tentang kasus kematian istri Jin Hyuk dan Kwon Joo di panggil untuk diperiksa.
“Kepolisian regional Sungwun mengumumkan petugas yang bertanggung jawab akan mendapat hukuman berat atas insiden ini, begitu juga kepala dari pusat panggilan darurat 112,” sambung pembaca berita dan kita diperlihatkan pada Kepala pusat panggilan darurat yang mengumumkan pengunduran dirinya.
Jin Hyuk terlihat sangat terpukul dengan kematian istrinya. Bahkan saat pemakamannya dia sampai tak bediri lagi ketika membalas penghormatan dari anggota timnya. Juniornya kemudian berkata kalau pembunuh istri Jin Hyuk sudah di tangkap, namanya Go Dong Chul. Dulu dia bekerja sebagai tukang pukul di klub Rambada di kawasan Yongjing dong. Mereka menjadikannya tersangka karena mereka menemukan baju yang bersimbah darah dan setelah dilakukan tes, darah yang ada dibaju itu adalah darah milik istri Jin HYuk.
Atasan Jin Hyuk menambahkan kalau sidangnya akan segera di gelar. Karena semua itu adalah kesalahan pusat panggilan darurat 112, jadi para atasan mereka ingin kasusnya segera ditutup dan memberikan Dong Chul hukuman seumur hidup.
Jin Hyuk berkata dengan penuh emosi “Hyung.. aku sudah lama sekali tak pulang, sehingga si bodoh itu membuatkan aku bekal.. dan ini yang terjadi. Aku bekerja agar kami bisa makan,” ungkap Jin HYuk . Dia kemudian mengugkapkan kalau orang yang bernama Oh Dong Chul itu jangan sampai di bebaskan, karena kalau sampai dia bebas maka Jin Hyuk akan membunuhnya.
== Sidang Terakhir Kasus Pembunuhan Eunhyung Dong ==

Jaksa mengatakan kalau pada tanggal 25 November pukul 10:15 malam, tersangka Go Dong Chul melihat Heo Ji Hye yang sedang mengantar bekal untuk suaminya. Dong Chul memperkosanya dan karena korban memberontak jadi dia pun membunuhnya. 

Jin Hyuk yang mengadiri sidang bersama Dae shik menatap Dong Chul dengan tatapan benci. Apalagi pengacara Dong Chul mengatakan kalau malam itu dia mabuk dan dia tak ingat apa yang terjadi malam itu.
Kang Kwon Joo kemudian dipanggil untuk menjadikan saksi. Namun apa yang dia utarakan di ruang sidang malah menyatakan kalau Dong CHul bukanlah pembunuhnya karena suara Dong Chul sangat berbeda dengan pembunuh Ji Hye. Suara pembunuh yang ia dengar itu sangat mirip dengan pembunuh ayahnya. Tentu saja semua orang tak percaya dengan ucapannya termasuk Jin Hyuk.
Kwon Joo meminta rekaman Ji Hye di putar ulang dan hakim mengabulkannya. Jin Hyuk terlihat semakin terpuruk ketika mendengar suara rintihan istrinya. Sampai rekaman selesai, tak ada suara si pembunuh dan Kwon Joo berkata kalau seharusnya masih ada rekaman lain saat dia bicara dengan ayahnya melalui walkie talkie. Hakim pun berkata kalau hanya rekaman itu yang diberikan polisi pada pengadilan.
Kwon Joo langsung emosi ia berkata pasti ada yang salah, karena dia benar-benar bicara dengan pelakunya.Kwon Joo pun menyatakan Dong Chul bukan pelakunya, tentu saja Dong Chul merasa senang, karena dengan begitu masih ada kesempatan baginya untuk bebas dan hukuman
mendengar kesaksian Kwon Joo yang dapat meringankan Dong Chul, Jin Hyuk pun tak terima. Dia langsung berdiri dan menyuruh Kwon Joo bicara yang benar. Dalam kondisi seperti orang mabuk, Jin Hyuk menuduh Kwon Joo sudah dibayar oleh Dong Chul untuk membelanya. Jin Hyuk pun kemudian membuat keributan di ruang sidang, sehingga membuat hakim menunda persidangan.
“Saksi dari pusat panggilan darurat 112 memberi kesaksian bahwa suara pelaku tidak sama dengan terdakwa. Dengan ini, terdakwa Go Dong Chul mengubah pernyataannya. Namun menurut kantor polisi, rekaman suara saksi tidak pernah ada sama sekali. Kepolisian menyatakan kebingungan mereka dan tersebar banyak rumor mengenai kemungkinan korban punya koneksi dengan Go Dong Chul,” ucap seorang reporter.
SUARA DALAM KEGELAPAN 
3 TAHUN SETELAH INSIDEN EUNHYUNG DONG KEPOLISIAN REGIONAL SUNGWUN

Semua anggota tim panggilan darurat 112 sedang sibuk dengan pekerjaan mereka. Mereka menerima banyak pengaduan.
Kwon Joo melewati sebuah toko buku dan tepat disaat itu TV di toko buku menyiarkan berita tentang seorang kakek yang menerima telpon penipuan dan si cucu melaporkan kasus tersebut. Ketika mendengar suara rekaman dari si penipu, Kwon Joo langsung menelpon 112 dan mengatakan kalau dia punya informasi tentang kasus yang sedang di siarkan di berita. Sebelum dia mengatakan informasi yang dia tahu, Kwon Joo menyuruh anggota 112 untuk melihat beritanya lebih dulu.
Kwon Joo lalu berkata kalau penjahat yang melakukan telepon penipuan dalam berita itu adalah cucu dari kakek itu sendiri. Mendengar itu anggota 112 langsung bertanya dari mana Kwon Joo tahu.
“Ia berusaha mengubah suaranya menggunakan modular, tapi rekaman suaranya mirip dengan pola bicara, aksen dan cara bernapas cucunya. Suara manusia mirip dengan sidik jari. 99% kemungkinan kalau si cucu yang menciptakan skenario penipuan ini. Tolong investigasi,” ucap Kwon Joo dan menutup telepon.
Setelah berita tentang kasus kakek yang ditipu, sekarang beralih ke berita pembunuhan. Dimana korban yang bernama Nyonya Yu yang ditemukan dengan tengkorak kepala penyot dan tubuh dimutilasi beberapa bulan lalu di Gejeong Dong. Saat ini polisi menetapkan Tuan Jang selaku kekasih Nyonya Yu sebagai tersangka dan sekarang hendak di interogasi. Namun polisi gagal menemukan tersangka sat ini.
Kwon Joo menyebrang jalan dan dalam sebuah voiceover dia berkata, “Namaku Kang Kwon Joo. Aku memiliki kemampuan khusus yang tidak diketahui orang lain. Itu adalah … melihat dunia bukan dengan mata, melainkan dengan telinga.”
Tak mau mendengar semua hal yang ada disekelilingnya, Kwon Joo pun menggunakan earphone. Tepat disaat itu dia ditabrak oleh seorang pelajar SMA yang terlihat sedang tergesa-gesa. Di telepon, pelajar itu berkata, “Kau yakin aku dapat 100 dolar hanya dengan ngobrol denganmu? Tunggu teleponku, nanti akan kuhubungi di stasiun Eunhyung''
Seorang tersangka terus protes karena dia dipukuli sampai babak belur oleh seorang polisi yang sekarang tertidur di kursi. Polisi itu adalah Jin Hyuk. Dia sudah dipindahkan ke divisi patroli dan alasan dia memukuli orang itu adalah untuk mencaritahu keberadaan Dong Chul. Karena pria itu tak mau mengatakannya jadi Jin Hyuk pun memukulinya. Ya, walaupun sudah lewat 3 tahun, Jin Hyuk terus mencari keberadaan Dong Chul yang ternyata dibebaskan karena kesaksian dari Kwon Joo.
Dae Sik muncul dan bertanya pada seniornya yang menangani kasus pria yang dipukuli oleh Jin Hyuk, dia bertanya apa semuanya sudah diatasi? Karena dia banyak pekerjaan jadi tak bisa membantunya. Namun si senior menjawab tak mau, dia tak mau perduli. Dia menyuruh Dae Sik yang melaporkannya ke Kapten Jang.
Dae Sik kemudian mengajak Jin Hyuk pergi dan pria yang jadi tersangka itu kemudian menyadari kalau polisi yang memukulinya adalah suami dari wanita yang dibunuh oleh Dong Chul. Ntah apa yang pria itu pikirkan, dia malah membahas kembali kasus Dong Chul, bahkan dia sampai berkata,
 “Tidak heran istrinya mati tertusuk di jalan dan mati. Ini karena suaminya tolol''
Mendengar ejekan itu, emosi Jin Hyuk kembali tak stabil dan dia pun langsung memukuli pria itu sampai pingsan. Tak bisa mengendalikan Jin Hyuk, polisi yang lain pun sibuk menutupi kamera CCTV.
Setelah memukuli Jin Hyuk pergi dan Dae Sik mengikutinya. Dia menyerahkan pria itu pada rekannya yang lain.
Seseorang menelpon komisaris polisi Bae dan memintanya untuk membentuk tim Golden Time. Dengan setengah hati diapun menjawab akan mempertimbangkannya. 
Di sebuah pertemuan, Kwon Joo menjelaskan, “Jarak kejadian 3 menit, 5 menit dan 10 menit, setelah insiden terjadi disebut golden time [waktu emas] dimana kita dapat menyelamatkan korban sebelum meninggal. Tujuan dari Tim Golden Time adalah, jangan sampai melewatkan golden time. Diharapkan dapat tiba di tkp dalam 3 menit setelah laporan dan menangkap tersangka dalam 10 menit. Tim Golden Time harus pergi lebih dulu sebelum tim lainnya. Sekian.”
“Jadi, maksudmu Unit Kriminal harus ada dibawah kendali pusat panggilan darurat 112 ? Begitu maksudmu ?” tanya Kapten Jang yang terlihat tak senang dengan pembentukan Golden Time dan Kwon Joo menjawab kalau maksudnya bukan dibawah kendali, namun mereka berangkat lebih cepat setelah menerima laporan.
“Hei, Nn Kang. Aku senang karena kau belajar di Amerika, tapi kau tidak paham dengan cara kerja polisi Korea. Ini berlawanan dengan hirarki kepolisian,” jelas komisaris Bae.
“Kalau begitu, jika ada kesalahan dengan sistem 112… karena tidak bisa datang tepat waktu, bagaimana kau akan bertanggung jawab? Terutama Kepolisian regional Sungwon yang paling rendah menanggapi panggilan. Bukankah itu sama dengan pembiaran kasus kriminal ?” tanya Kwon Joo balik.
“Apa ?!”
“Kau tahu maksudku. Kasus Songshin dong di bulan Februari. Kasus Hwami-dong di bulan Oktober. Penelpon meninggal karena sistem dan terapan prinsip kita. Bahkan penipuan via telpon di Buwol Dong Kasus itu dapat selesai dalam hitungan menit jika suaranya dapat dianalisa dengan benar,” ungkap Kwon Joo dan Kapten Jang langsung menyela dengan berkata kalau Kwon Joo tidak perlu membesar-besarkan masalah. Mereka seharusnya tak perlu bertentangan, menurut Kapten Jang, peraturan tetaplah peraturan.
“Itu sebabnya, kita harus maksimalkan fungsi dari Pusat panggilan darurat 112 dengan mengubah peraturan dan menyiapkan tim ekslusif yang dapat cepat bertindak pada laporan,” ucap Kwon Joo lagi.
Dae Sik menghampiri Jin Hyuk dan dengan marah bertanya kenapa dia memukuli pria itu. Dia meminta Jin Hyuk mengakhiri pencariannya terhadap Dong Chul. Namun Jin Hyuk enggan menjawabinya. Dia malah mengajak Dae Sik makan.
Saat Jin Hyuk berjalan pergi, Dae Sik langsung berkata kalau Kwon Joo sudah kembali ke kantor polisi mereka dan ditempatkan sebagai Kepala Pusat 112. Selain itu, Kwon Joo menerima jabatan itu dengan sukarela.pernyataan Dae shik berhasil mengejutkan jin Hyuk
Kwon Joo dan semua petinggi kepolisian melihat ruang pusat panggilan 112. Di sana mereka mendengar banyak anggota tim yang menerima telepon iseng. Melihat itu, tentu saja Kapten Jang dan Tuan Bae menanggapi keinginan Kwon Joo untuk membentuk Golden Time adalah hal yang percuma.
Dae Sik memberitahu Jin Hyuk kalau pusat 112 mereka punya tingkat tanggapan paling rendah di Korea, jadi Kwon Joo ingin dalam waktu 6 bulan, dia bisa menjadikannya di posisi teringgi di Korea. Kwon Joo mendapat dukungan besar dari Amerika karena dia pernah menyelesaikan kasus besar saat berada di sana. Dae Sik juga memberitahu Jin Hyuk tentang rumor yang beredar bahwa Kwon Joo bisa belajar di luar negeri karena menggunakan uang sponsor dari Dong Chul.
komisaris Bae memutuskan pergi karena mereka masih ada rapat yang harus dilakukan. Sebelum pergi, Komp. Bae meminta Kapten Jang untuk menangkap kriminal kasus Gojeong dong, karena pertanyaan-pertanyaan dari wartawan membuatnya jadi pusing, bahkan obat darah tingginya sampai tak berguna.
Kapten Jang pun meminta komp.Bae untuk tidak khawatir, karena anggota tim Kapten Jang sudah memantau di sekitar TKP. Dia juga mengingatkan Kwon Joo untuk tidak melakukan hal seperti itu lagi, karena itu hanya membuang-buang waktu mereka.
“Bukankah kau perlu memberi waktu, jika ingin tahu apakah ini buang waktu atau tidak?” tanya Kwon Joo.
 “Baru 10 menit sejak kau datang ke pusat panggilan, tapi kau sudah membuat keputusan,” ucap Kwon Joo dan tepat disaat itu terdengar suara Jin Hyuk yang memanggil Kwon Joo.
Kwon Joo pun menemui Jin Hyuk dan mengajaknya bicara di tempat lain. Namun Jin Hyuk dengan kasar menahan Kwon Joo untuk tidak pergi kemana-mana. Semua orang yang tahu masalahnya, terus melihat ke arah mereka, termasuk komp Bae dan Kapten Jang.
Jin Hyuk mengatai Kwon Joo tak tahu malu, dia kembali ke kantor polisi setelah menerima suap dari Dong Chul.
“Kudengar kondisimu buruk, tapi tidak kusangka seburuk ini. Tadinya aku ingin memintamu menjadi ketua tim kami, sepertinya tidak jadi,” ucap Kwon Joo ketika melihat kondisi Jin Hyuk sekarang. yang bertugas seperti sedang mabuk.
“Ketua tim ? Aigoo, terima kasih sudah menunjukku jadi ketua tim. Aku harus berterimakasih bukan ?” ucap Jin Hyuk dengan nada meremehkan. “Yah, aku tidak kaget soal ini. Kau bahkan menggunakan kematian ayahmu demi menyelamatkan diri sendiri. Apa kau sudah memberi penghormatan pada ayahmu dihari kematiannya ?”
Kwon Joo menjawab enteng “Berpikirlah semaumu. Umpat dan salahkan aku. Bagaimanapun, apapun yang kukatakan, kau tidak akan percaya. Permohonan maafku, sepertinya masih butuh waktu agar bisa kau terima,” jawab Kwon Joo dan hendak pergi, namun dengan kasar Jin Hyuk mencengkram baju Kwon Joo. Dae Sik muncul dan meminta Jin Hyuk melepaskan Kwon Joo, karena Komisaris mereka sedang melihat apa yang Jin Hyuk lakukan. Namun Jin Hyuk tak mau dan Dae Sik pun milih menyingkir.
Jin Hyuk bertanya alasan Kwon Joo bersaksi seperti itu 3 tahun lalu, namun Kwon Joo hanya diam saja dan hal itu membuat Jin Hyuk yakin tentang pendapat nya soal Kwon Joo, 
saat itu tim 112 yang mendapat telepon kalau ada laporan penculikan di persimpangan Eunhyung-dong.
Kwon Joo kemudian bertanya pada Jin Hyuk, apa dia akan percaya, jika Kwon Joo mengatakan yang sebenarnya. Jin Hyuk hendak emosi mendengarnya dan tepat disaat itu anggota tim 112 keluar menemui Kwon Joo dan memberitahu Kwon Joo kalau ada laporan penculikan di Eunhyung-dong. Kwon Joo pun hendak masuk, namun Jin Hyuk masih menahannya dan menuntut jawaban Kwon Joo.
“Tidak boleh membuang waktu. Setelah ini selesai, mari kita bicarakan,” ucap Kwon Joo dan Jin Hyuk pun melepaskan cengkramannya pada baju Kwon Joo.
“Namanya Park Bok Nim, usia 17 tahun. Ia pergi ke stasiun Eunhyung-dong untuk bertemu lelaki yang dikenalnya dari situs kencan online, kemudian diculik,” ucap tim 112 pada Kwon Joo dan Kwon Joo pun langsung mengambil alih teleponnya. Dia meminta Bok Nim menjelaskan kejadiannya.
Bok Nim sudah berada disebuah ruangan gelap dengan wajah lebam. seperti habis di siksa. Dia mengaku diculik oleh orang gila dan meminta pertolongan.
“Ahjushi ini … benar-benar sinting. Dia … punya banyak pisau dalam ranselnya,” jelas Bok Nim dengan ketakutan. Kwon Joo pun kemudian meminta tim-nya untuk melacak lokasi dengan menggunakan signal ponsel dan segera ke lokasi.
“Aku kenal laki-laki ini dari situs kencan online. Ia bilang mau bayar 100 dolar jika kami bertemu dan ngobrol. Jadi kami janjian di stasiun Eunhyung-dong,” cerita Bok Nim.
Flashback!
Bok Nim ketemuan dengan ahjussi di stasiun dan si ahjussi mengajaknya ke suatu tempat, karena dibilang akan diberi uang, jadi Bok Nim pun ikut saja. Karena diajak terus berjalan ke tempat yang sepi, Bok Nim pun memutuskan pulang dan menyuruh si ahjusi untuk mencari orang lain saja. Namun saat Bok Nim hendak pergi, ahjussi tiba-tiba membekab mulut Bok Nim. Bok Nim berusaha melawan dengan menggigit tangan si ahjussi. Kesal, si ahjussi pun melempar Bok Nim ke dinding dan itu membuat Bok Nim pingsan.
Flashback End!
Tim 112 mendapatkan lokasi keberadaan Bok Nim, dia berada di radius 2 km dari stasiun Eunhyung-dong. Karena yang digunakan Bok Nim adalah telepon berbayar, jadi alokasi GPS-nya membutuhkan waktu.
Kwon Joo kemudian bertanya apa yang Bok Nim lihat dan dia menjawab kalau dia melihat ada penutup plastik, batu bata, kayu dan pasir. Bok Nim pun menambahkan kalau sepertinya dia ada di lokasi konstruksi.
“Penutup plastik di lantai, kemungkinan ini bukan hanya penculikan atau pemerkosaan,” ucap Kwon Joo dalam hati dan dia kemudian menanyakan keberadaan ahjussi. Bok Nim pun berusaha melihat keluar dan dia merasa si ahjussi sedang menuju ke lantai atas. Dia kemudian membuang batu bata ke bawah dan ahjussi pun bergegas mengambilnya.
Kwon Joo memuji apa yang Bok Nim lakukan, karena kondisi darurat Kwon Joo pun memutuskan untuk menggunakan bahasa banmal pada Bok Nim dan Bok Nim tak mempermasalahkannya. Kwon Joo pun menghidupkan sirene.
“Kode zero. Penculikan terjadi. Penculik memiliki senjata, kemungkinan Ia adalah tersangka pembunuhan. Ia bersembunyi di gedung dalam radius 2 km gedung Eunhyung dong 36, Youngdong-gu. Operasi darurat disekitar lokasi patroli dibutuhkan. Detektif Moo dari divisi patroli Seogu segera berangkat diwaktu Golden Time,” ucap Kwon Joo memberikan pengumuman. Tak terima Kwon Joo memberinya perintah, Jin Hyuk pun dengan kesal masuk ruangan 112 untuk bicara dengan Kwon Joo.
Jin Hyuk menolak untuk mematuhi perintah Kwon Joo, tapi ketika mendengar rintihan, permintaan tolong Bok Nim, Jin Hyuk jadi teringat pada Ji Hye. Mengingat itu, Jin Hyuk pun memutuskan untuk melakukan perintah Kwon Joo.
Melihat Jin Hyuk menuruti permintaan Kwon Joo dan pergi melaksanakan. Kapten Jang dengan kesal menghampiri Kwon Joo dan bertanya sejak kapan mereka punya tim Golden Time. Kwon Joo seharusnya cukup menelpon divisi patroli, karena semua itu akan sia-sia jika si ahjussi hanya orang cabul.
“Jika dia orang cabul, dia tidak akan membawa banyak senjata. Ia tidak perlu menyiapkan plastik penutup,” ucap Kwon Joo.
“Tidak, masalah seperti itu. Apa kau kira tim kami tidak bisa mengatasinya ?”
“Aku tidak perduli. Lagipula menurutku tidak ada yang berubah sejak 3 tahun lalu,” jawab Kwon Joo dengan tegas.
Dae Sik mengejar Jin Hyuk dan bertanya dia mau kemana? Dan Jin Hyuk menjawab, dia menuruti perintah Kwon Joo karena Bok Nim meminta tolong dan menangis.
Karena polisi tak kunjung datang, Bok Nim pun mengeluh kalau mereka semua tidak ada yang peduli dengan nyawanya. Dia juga mengasihani dirinya sendiri yang punya nasib buruk dan punya nama yang jelek. Tak mau Bok Nim drop, Kwon Joo pun menyemangatinya kembali dengan bercerita kalau Kwon Joo juga punya nama yang buruk, bahkan di sekolah dia sering di bully karena hal tersebut. Kwon Joo juga berjanji akan mengeluarkan Bok Nim dari sana, asal Bok Nim mengikuti apa yang dia perintahkan. Disisi lain, Jin Hyuk sudah masuk ke mobil patroli dan pergi ke tempat Bok Nim di sekap
“Tapi agar polisi bisa segera tiba disana, kita butuh bantuan Bok Nim. Pikirkan baik-baik. Kau ingat hal yang lain ? Jalannya dimana, atau dia membawa apa … apapun itu tidak masalah,” ucap Kwon Joo dan Bok Nim menjawab kalau dia sepertinya melihat taman bermain. Si ahjusi menyeretnya ke sebelah kanan taman bermain.
“Disini pusat panggilan darurat. Sepertinya penculik memindahkannya dari taman bermain ke daerah pembangunan renovasi. Sisi kiri dari pertigaan. Aku ulangi. Penculik memindahkannya dari taman bermain ke daerah pembangunan renovasi,” ucap Kwon Joo pada Jin Hyuk yang masih dalam perjalanan.

Jin Hyuk kembali teringat ucapan Kwon Joo yang mengatakan akan menjadikan Jin Hyuk ketua tim, namun tak jadi karena melihat kondisi Jin Hyuk sekarang dan itu sedikit membuat Jin Hyuk kesal. Jin Hyuk sudah di hubungkan dengan suara Bok Nim yang mengaku kalau dia juga melihat sesuatu yang berwarna warni, tapi Bok Nim tak tahu jelas benda apa itu, karena dia masih setengah sadar. Mendengar pengakuan itu, Kwon Joo pun berusaha berpikir tentang benda apa itu.
                                3 MENIT BERLALU SEJAK INSIDEN TERJADI 
Sampai di lokasi, Jin Hyuk bertemu dengan dari divisi patroli Myunhak. Melihat hanya ada dua polisi yang datang, Jin Hyuk pun bertanya apa ada lagi? Dan polisi itu menjawab kalau semua orang sedang keluar memantau acara marathon, namun kabarnya divisi patroli Burim akan bergabung dengan mereka.
Tim 112 memberitahu Kwon Joo kalau pasukan pendukung dari kepolisian Myunhak sudah sampai di lokasi. Dia juga memberikan daftar orang yang punya sejarah kriminal di sekitar situ.
“Bok Nim, polisi sudah sampai di pertigaan Eunhyung dong. Mereka akan segera menyelamatkanmu. Tolong bertahan,” ucap Kwon Joo dan tiba-tiba terdengar sesuatu, namun dia tak tahu suara apa itu.
Karena hanya berempat, Jin Hyuk pun membagi menjadi 2 kelompok dan melakukan pencarian. Jika terjadi apa-apa mereka harus memberitahukannya melakui walkie talkie. Jin Hyuk terus mencari, namun dia tak menemukan Bok Nim.
Tak bisa menunggu lama, Bok Nim memutuskan untuk turun ke bawah. Dia tetap turun walau Kwon Joo melarang. Saat menuruni tangga, Bok Nim melihat si ahjusi hendak masuk, jadi diapun langsung pergi bersembunyi. Tanpa dia sadari,Bok Nim menjatuhkan mainan ponselnya. Bok Nim bersembunyi di balik pintu toilet dan si ahjussi pergi ke lantai 3. Si ahjussi sudah tak menemukan Bok Nim lagi disana. dengan kesal ajussi itu keluar mencari Bok Nim. Kwon Joo kemudian memberitahu Jin Hyuk untuk mempercepat pencarian, karena si penculik sudah berada di dalam rumah bersama Bok Nim.
                                   5 MENIT BERLALU SEJAK INSIDEN TERJADI

5 menit berlalu, namun Jin Hyuk masih belum bisa menemukan dimana Bok Nim di sekap. Jin Hyuk kemudian bertanya pada orang-orang di jalan tentang dimana ada rumah dengan warna-warni.
Di tempat penyekapan, si ahjussi mencari Bok Nim dengan membawa palu. Dia membuka pintu toilet dan tak melihat Bok Nim disana. Mengira Bok Nim sudah lari, ahjussi itu pun pergi.
Dari ahjumma pemilik toko, Jin Hyuk mendapat informasi kalau ditempat itu ada tempat penitipan anak yang sekarang sudah ditutup, karena supir yang diperkerjakan melakukan pelecehan pada anak-anak yang dititipkan. Mengira kalau disanalah Bok Nim di sekap, Jin Hyuk pun langsung bergegas kesana.
Si ahjusi mencari Bok Nim di luar gedung dan Jin Hyuk sambil lari memberitahu Kwon Joo kalau Bok Nim diperkirakan di sekap di bekas gedung penitipan anak.
Kwon Joo kemudian bertanya pada Jin Hyuk, apa Jin Hyuk melihat ada tanda disana seperti lampu neonbox. Tapi karena sedang terburu-buru, Jin Hyuk menyuruh Kwon Joo untuk tidak aneh-aneh, karena mana ada tempat penitipan anak yang memasang tanda seperti itu.
“Benar, tidak mungkin ada. Aku kenapa ?” ucap Kwon Joo dalam hati dan dia kemudian memberitahu Bok Nim kalau polisi sudah menemukan lokasinya, jadi Bok Nim harus tetap menunggu di tempatnya bersembunyi.
“Sungguh ? Eonni, maaf. Harusnya aku dengar eonni. Ibuku selalu bilang agar aku menjaga diri dan tidak bikin masalah. Kalau terjadi sesuatu, maka kau akan menyesal. Ibuku … benar,” ucap Bok Nim.
“Tak apa, Bok Nim. Semua orang membuat kesalahan. Aku juga, melakukan kesalahan dimasa lalu. Meskipun sekarang berat, jangan pernah melarikan diri dan menyerah. Dengan begitu kau dapat kesempatan kedua. Minta pengampunan dan mulai kembali. Jadi, kau tidak boleh menyerah. Mengerti?” pinta Kwon Joo dan tepat disaat itu, ahjussi kembali masuk gedung. Ketika dia menaiki tangga, dia sengaja menggesekkan palu yang dia bawa ke besi. Mendengar itu, Kwon Joo kembali menerka-nerka apa benda itu sebenarnya.
Ahjussi kembali untuk mengambil barang-barangnya. Sebelum dia meninggalkan gedung itu, dia kembali mengecek setiap ruangan. Tak menemukan Bok Nim, ahjusi pun langsung bergegas pergi. Namun di tangga, si ahjussi melihat mainan ponsel Bok Nim. Melihat itu, ahjussi pun merasa kalau Bok Nim masih berada di dalam gedung.
Jin Hyuk sampai di tempat penitipan anak dan disana benar-benar ada lukisan dinding. Namun dia tak kunjung menemukan keberadaan Bok Nim. Kwon Joo memberitahu Bok Nim kalau polisi sudah ada di lokasi dan Bok Nim berkata kalau si ahjussi turun ke bawah, jadi polisi bisa menangkapnya di lantai 1. Namun Kwon Joo merasa kalau semuanya terlalu mulus, dia berpikir kalau si ahjussi sering melakukan tindak kejahatan. Kwon Joo pun terus berpikir dan saat dia berpikir, Bok Nik berkata kalau dia ingat ahjussi tadi bukan membawa tas, dia juga kayu panjang yang ujungnya ada sesuatu.
Mendengar itu, Kwon Joo terus berpikir dan dia mendapatkan jawabannya. Dia menebak kalau si ahjussi membawa palu. Palu yang biasa di gunakan tukang daging untuk membunuh binatang. Kwon Joo pun teringat dengan berita penemuan mayat mutilasi yang tengkorak kepalanya penyot.
Jin Hyuk sampai di sebuah ruangan dimana ada beberapa orang sedang berkumpul dan tepat disaat itu Kwon Joo memberitahu Jin Hyuk, kalau bukan disana tempatnya. Kwon Joo menjelaskan kalau penjuliknya memang penjahat, bukan orang yang melakukan pelecehan seksual di tempat penitipan anak.
Kwon Joo menyuruh Bok Nim segera lari, namun belum sempat bergerak dari tempatnya. Persembunyian Bok Nam ketahuan oleh ahjusi. Bok Nam langsung diseret oleh ahjussi dan ponsel Bok Nam terlepas. Jin Hyuk langsung keluar dari tempat penitipan anak dan berusaha mencari lagi keberadaan Bok Nim.
“Perkembangan terbaru. Tersangka menyerang korban. Ia memindahkannya kesuatu tempat. Aku ulangi. Korban sedang dipindahkan dari lokasi. Kemungkinan Ia adalah tersangka utama pembunuhan berantai. Persiapkan dirimu,” ucap Kwon Joo dan Kapten Jang langsung membentaknya.
“Apa katamu barusan ?!” tanya Kapten Jang.
“Tebakanku benar. Benda yang dibawa tersangka adalah palu yang cukup kuat bagi seorang tukang daging jika ingin membunuh binatang. Kasus Gojeong dong dimana tengkorak korban terluka karena pukulan palu,” jawab Kwon Joo, namun Kapten Jang masih tak terima dengan penjelasan itu.
“Kau ini bicara apa ? Kau tahu kalau anak buahku sedang diluar mencari pembunuhnya?”
“Ini bukan pertamakalinya tersangka melakukan tindak kriminal. Tersangka tidak akan memutilasi tubuh korban jika ini pertama kalinya.”
“Hei, Nn Kang. Jika kau kerja seperti ini, kau bisa kehilangan pekerjaanmu. Ini sebabnya aku menolak ide soal pembentukan Tim Golden Time!” teriak Kapten Jang dan tepat disaat itu dia mendapat telepon yang memberitahukan kalau tersangka pembunuhan yang mereka tangkap untuk kasus pembunuhan Gojeong, punya saksi sebagai alibi tak bersalah. Kapten Jang pun langsung memberitahukannya pada Komisaris Bae. Mendengar itu, Komisaris Bae langsung menyuruh KaptenJang untuk mengirim satuan pendukung ke tempat Bok Nim diculik.
“Ia berani membunuh orang menggunakan palu. Mungkin Ia berusaha menemukan tempat yang tidak terlihat. Bukan tempat yang ramai dikunjungi pekerja. Tempat dimana tersangka bisa dengan mudah membunuh dan memutilasi,” ucap Kwon Joo dalam hati dan terus berpikir. Dia memikirkan pernyataan Bok Nim yang mengatakan kalau dia melihat sesuatu yang berwarna warni.
Jin Hyuk terus berlari dan ahjusi sudah menyiapkan peralatannya dengan Bok Nim yang sudah terbaring di lantai.
Sambil berpikir, Kwon Joo terus melihat peta dan akhirnya dia mendapatkan jawabannya. Tempat itu adalah barbershop dan Kwon Joo langsung memberitahukannya pada Jin Hyuk. Mendengar Kwon Joo sangat yakin dengan tebakannya. Jin Hyuk pun mulai berpikir dan dia ingat kalau tadi dia melihat ada barbershop di tempat itu dan dia pun langsung lari kesana.
Jin Hyuk sampai di depan barbershop dan si penjahat sudah akan membunuh Bok Nim. Jin Hyuk memecahkan kaca pintu dan akhirnya dia bisa masuk ke dalam gedung. 

Bersambung 
komentar : 
penasaran dengan nasib bok nim dan tim Golden Time?
tunggu episode 2 ya chinggu..... akan ada banyak adegan menegangkan bikin takut pipis sendiri.