Sunday, April 23, 2017

Sinopsis Descendants Of The Sun Episode 1




http://drakorpalembang.blogspot.co.id
Lima tentara khusus korea selatan berjalan digelapan malam di sebuah tempat yang dipenuhi rumput rumput tinggi dengan senapan teracung dan lampu bersinar dari senjata mereka .Para anggota pasukan khusus itu sedang berada di wilayah zona demiliterisasi Korea dengan radius jangkauan sekitar 680 M. mereka ditugaskan menyelamatkan tentara korea selatan yang ditawan. para petinggi militer korea selatan mengadakan pertemuan khusus. Komandan  menjelaskan ”Pada pukul satu, tiga anggota pasukan khusus Korea Utara, menyebrangi wilayah zona demilitarisasi, menyerang pos penjagaan milik Korea Selatan dan menyandera 2 tentara Korea Selatan''


Para pimpinan militer itu membahas tentang pengiriman pasukan khusus Korea Selatan untuk membebaskan sandera prajurit korea selatan jenderal, memberitahukan bahwa ia sudah mengirim Pasukan Khusus, yaitu Tim Alpha untuk membantu tim yang telah dikirim sebelumnya. salah seorang pimpinan rapat dibidang pemerintahan sipil (karna tidak memakai seragam militer) ia mengatakan ”dengan mengirimkan anggota pasukan khusus, apakah kamu mencoba memulai perang yang baru?”.
Kemudian letnan jenderal Yoon menjelaskan ke pihak pemerintah sipil '' dalam wilayah demilitarisasi, pihak yang melakukan penembakan duluan adalah pihak yang melakukan pelanggaran dalam perjanjian genjatan senjata Internasional''.  Letjen Yoon menjelaskan tindakan militer korea selatan kali ini disengaja untuk memberikan bantuan militer kepada pasukan korea selatan yang ditawan sama pihak Korut.  Pada penyelesaian akhir misi itu, pihak tentara Korea Selatan bisa mendapat kartu negosiasi dalam pakta perjanjian internasional.
.Tentara Korea utara menawan sandra didalam gubuk ditegah padang rumput,  Sementara itu, pihak komandan pasukan khusus serta asistennya yakni  Yoo Shi-Jin (Song Joong-Ki), serta Seo Dae-Young ( Jin Goo) sedang melakukan tugas negara mereka di wilayah demiliterasi ini. mendekati lokasi, Tim pertama  yang telah berangkat lebih dulu sempat curiga dengan identitas tim alpha, tapi Yoo Shi Jin (Song Jong Ki) memperkenalkan dirinya sebagai komandan tim alpha dan memberitahukan bahwa mulai saat itu timnya akan mengambil alih operasi

Nama sandi operasi mereka adalah Harry Potter. tim pasukan khusus yang lain menyiapkan lokasi penembakan jarak jauh dan bom bila terjadi hal yang tidak diharapkan.  Komandan Shi Jin dan sersan seo dae young melepaskan atribut militer mereka termasuk senjata.


anggota yang lain bertanya '' apa yang kalian lakukan'', kita berada di wilayah demitelirisasi, yang terbaik yang dapat dilakukan adalah negoisasi, jawab shi jin


 Shi Jin dan Dae Young  melangkah ke daerah penyanderaan untuk melakukan negosiasi dengan tentara Korea Utara untuk membebaskan tiga tentara Korea Selan yang ditawan.  Komandan Shi jin dan sersan Deo young berhenti cukup jauh dari lokasi namun suara meraka dapat didengar oleh tentara korea didalam gubuk.
http://drakorpalembang.blogspot.co.id

http://drakorpalembang.blogspot.co.id
 Shi Jin dan Dae Young berhenti sebentar, sambil berteriak  Shi Jin menjelaskan siapa dirinya dan menyuruh mereka mengakhiri penyanderaan dan berjanji akan mengirim mereka kembali kerumah mereka dengan selamat.
Tidak ada jawaban dari dalam pos,  Dae Young mengatakan ini tidak akan mudah dan mengajak Shi Jin masuk. shi jin mengangguk lalu berbicara melaui earphone memberitahukan kepada anggota team lain kalau dirinya akan masuk 

Dalam operasi ini Shi Jin menamai dirinya dengan ‘Big Boss’,anggota team yang bertugas sebagai penembak jarak jauh menjawab ''ini Piccolo (julukan) aku mendapatkan mereka''  tim lain mengatakan bom sudah selesai lalu bergabung dengan tim yang berkumpul untuk mengamankan lokasi juga menjawab ‘Harry Potter (julukan) siap sedia’.

tentara itu mengkhawatirkan keadaan Shi Jin dan Dae Young.
Komandan tim pertama mengatakan mereka akan menggunakan peledak itu hanya jika perundingan yang dilakukan Shi Jin gagal.
Shi Jin dan Dae Young sudah tiba di depan pintu pos. Dae young  membujuk tentara Korea Utara untuk mengakhiri penyanderaan mereka dan segera kembali ke negara mereka karena keadaan akan semakin sulit jika hari semakin terang.
Pintu pos terbuka. Shi Jin dan Dae Young diperintahkan masuk oleh mereka dibawah todongan senjata.
Setelah keduanya masuk, pintu pos kembali ditutup.
Tapi pemimpin penyanderaan, Letnan Senior Ahn Jung Joon, mengatakan mereka tidak akan kembali sebelum mereka membunuh salah satu dari Pasukan Khusus. Jung Joon menyerahkan senjatanya pada anak buahnya dan mengambil pisaunya, menghunuskannya ke arah Shi Jin.
Shi Jin tidak menyetujuinya. Shi Jin mengambil pisaunya juga dan menghunuskannya pada Jung Joon.
ehh kayaknya shi jin kidal deh...kok pegang pisaunya tangan kiri yah

Mereka saling menyerang. lalu Shi Jin dan Dae young saling mengangguk dan membagi tugas. Shi Jin menghadapi ketiga tentara itu, Dae Young  melepaskan ikatan dua tentara mereka yang disandera. Salah seorang tentara Korea Utara menyerang Dae Young dan untungnya Shi Jin berhasil menahannya.
Dae Young berhasil membuka ikatan sandera dan kembali bergabung dalam pertarungan. Ia mendorong salah satu tentara Korea Utara hingga menabrak tombol alarm.  alarm berbunyi dan lampu merah menyala, membuat tentara yang menunggu di luar menjadi semakin wapada.
Sekarang di dalam pos hanya tinggal Shi Jin dan Jung Joon. Shi Jin berusaha keras untuk menarik Jung Joon keluar dari pos. Dan saat di luar, Jung Joon berhasil melukai pinggang Shi Jin sementara Shi Jin berhasil meletakkan pisaunya di leher Jung Joon.
Jung Joon itu mengejek,'' kau bisa membunuh ku tapi kau  tidak akan berani membunuhnya karena negara mu terlalu peduli dengan pendapat negara lain, dan itu berbeda dengan negaranya''.
Salah seorang tentara Korut lain menodongkan pistolnya ke kepala Shi Jin, membuat Dae Young waspada.
“Kita sudah terpisah 70 tahun dan kalian masih saja tidak mengerti. Kami selalu siap menyerang lebih dulu jika itu demi menjaga  perdamaian…”, ucap Shi Jin. Titik merah sniper Korsel muncul di kepala tentara Korut yang sedang menodongkan senjatanya pada Shi Jin.
Shi Jin mengatakan ''aku tidak ingin kalian membuat kesalahan lain karena ia pernah mencegah prajuritnya dari berbuat kesalahan''. Komandan Korut,”Saya  datang sebagai prajurit dan pergi dengan cara yang sama. Senang bertemu denganmu, prajurit Yoo Shi Jin”. letnan Korut itu memerintahkan prajuritnya menurunkan senjatanya dari kepala Shi Jin. Shi Jin menegaskan pertemuan mereka kali sangat menarik, namun dia tak ingin lagi bertemu dengan komandan Ahn Hyung Joo (komandan Korut) lagi.

Kemudian komandan Shi Jin melaporkan bahwa misi tim alpha sudah berakhir.
Shi Jin dan Dae Young bermain tembak tembakan di arena bermain temba-tembakan dan skor mereka sangat rendah. karna mesin berkata '' apa kalian  menembak dengan mata tertutup''
 hahhahahahah mesinnya ga tau sih

 Shi Jin dan Dae Young heran dan berpikir mungkin senjata mainan yang mereka pakai bengkok atau belum distel dengan benar.
Shi Jin berusaha mengokang senjata berkali-kali, membuat si penjaga arena mainan Kwang Soo (Lee Kwang Soo) marah, takut senjatanya rusak. Kwang Soobertanya apakah mereka ingin menggunakan senjata yang lain?dan memberitahukan Shi Jin dan Dae Young kalau senjatanya itu senjata yang biasa dipakai oleh pasukan Delta AS di Perang Gurun dan sangat berbeda dengan senjata yang digunakan di militer dulu.
Shi Jin dan Dae Young saling berpandangan dan hanya tertawa. 
Terdengar suara wanita yang berteriak maling, Dae Young berlari keluar dengan membawa senjata mainan itu.Shi Jin protes mereka sedang tidak bertugas, terpaksa  Shi Jin juga keluar dengan membawa senjata mainannya.
Mereka melihat seorang pria berlari keluar dari sebuah toko dan mencuri sebuah motor milik seorang pengantar dagangan yang kebetulan parkir di depan toko. Dae Young mengatakan senjata mainan mereka hanya memiliki jarak efektif yang pendek, sekitar 5 meter.
Shi Jin menyahut, kalau posisi si pencuri berjarak kurang lebih 10 meter dari mereka.
Mereka mulai berhitung mundur, 10m… 7m… ,  setelah hitungan ke lima, mereka menembakkan isi senjata mainan itu dan tepat mengenai dahi si pencuri itu. Membuat si pencuri itu terjatuh dari motornya dan di dahinya terlihat titik noda darah. Kupon-kupon beterbangan keluar dari tas yang dicuri si pencuri itu. Kwang soo nelen ludah aja liat dua anggota khusus nangkep pencuri dengan senjata matian.

*ekspresi kwang soo ga nahan hahhahhahahaha
Pemilik motor, seorang ahjussi, mengambil kembali motor dan tasnya. Dae Young menanyakan apakah ia tidak akan menelpon polisi. Ahjussi itu tidak mau repot-repot berurusan dengan polisi hanya karena kupon-kupon tidak berharga itu dan ia juga tidak mau mengurusi si pencuri yang sudah terluka itu.
Setelah mendapatkan kembali motor dan tas kuponnya, ahjussi itu pun cepat-cepat pergi. Dae Young terpaksa menghubungi ambulance dan melaporkan ada pasien yang terluka karena kecelakaan motor.
Shi Jin  memberikan pertolongan pertama pada si pencuri yang sepertinya mengalami patah kaki. Beberapa orang merekam aksi Shi Jin. Si pencuri itu protes, mengatakan kalau ia baik-baik saja.
Shi Jin tidak peduli dan menjitak kepala si pencuri itu, menyuruhnya diam karena kalau tidak tulang belakangnya juga ikut patah. Si pencuri itu berteriak kesakitan sambil memegang dahinya  sakit.Shi Jin mengambil tali dari saku celana si pencuri itu dan lagi-lagi si pencuri itu protes.
Shi Jin hanya bilang kalau itu untuk kebaikan masyarakat. Dan Shi Jin pun meminta Kwang Soo menjual dua boneka beruang yang ada di tokonya. Kwang Soo mengatakan boneka itu bukan untuk dijual.
Shi Jin tahu itu tapi ia ingin Kwang Soo menjualkan padanya, ia berjanji akan memenangkan seluruh permainan di arena bermainnya Kwang Soo.
Mau tidak mau, Kwang Soo terpaksa menuruti keinginan Shi Jin. Lalu Shi Jin juga minta dipinjamkan spidol pada Kwang Soo.

Shi Jin dan Dae Young duduk di dalam sebuah kafe. Dua wanita yang akan keluar dari kafe, berbisik-bisik dan tertawa sambil sesekali melihat ke arah Shi Jin dan Dae Young. menertawakan Shi Jin dan Dae Young, yang masing-masing memiliki boneka di samping mereka.

oalahhh hahahhaha kirain buat apa bonekanya ... sekarang anggota tim khusus kita punya pacar sungguhan ....tapi boneka hahahhahah
Shi Jin memuji pacar Dae Young yang cantik. Dae Young mengelus telinga bonekanya dan mengatakan kalau boneka itu adalah tipe wanita idealnya. Lalu ia juga memuji pacar Shi Jin yang cantik.
Shi Jin mengatakan itu adalah teman seperjuangannya. Shi Jin tidak habis pikir, bisa-bisanya Dae Young menerima boneka itu. Dae Young mengatakan karena Kwang Soo memaksanya mengambilnya dan melarangnya kembali lagi ke sana.apa yang bisa kulakukan
Shi Jin benar-benar heran, Dae Young memiliki hati yang mudah tersentuh tapi bisa bertahan di medan perang. Menurut Shi Jin, Dae Young benar-benar orang yang sulit dimengerti.
Lalu tiba-tiba Dae Young teringat si pencuri tadi dan berpikir apa si pencuri itu akan baik-baik saja. Ia merasa si pencuri itu harus bertemu mentor yang baik supaya bisa menjadi atlit.
Shi Jin tidak mengerti kenapa kejadian tadi begitu mengganggu pikiran Dae Young. Apa anak itu mengingatkanmu pada masa lalumu?, tanya Shi Jin.
“Aku hanya merasa kasihan padanya”, sahut Shi Jin sambil memandang jauh ke luar jendela kafe, terlihat agak sedih. Shi Jin menebak, sepertinya saat seusia anak itu, Dae Young banyak melakukan hal buruk
“Malah aku yang memerintahkan mereka…”, potong Dae Young dengan sombong wajah  Dae Young yang mirip tokoh utama sebuah film noir dan membuat orang lain menjadi karakter jahat.
Lalu tiba-tiba ponsel Shi Jin bergetar dan Shi Jin mengambil ponselnya. “Dari batalyon?”, tanya Dae Young.
“Ya…”, jawab Shi Jin dan kemudian memperlihatkan pada Dae Young siapa yang menelponnya. “Tapi dari batalyon lain…”, sambung Shi Jin lagi.
Dae Young melarang Shi Jin menerima telpon itu. Tapi Shi Jin akan menerimanya  menyuruh wanita itu datang ke kafe saat itu juga. Ia menyuruh Dae Young lebih jantan dengan menemui wanita itu dan bilang putus.